DPR RI Menilai PPA PLTU Batang Terlalu Mahal
Anggota Komisi VII DPR RI Eni Maulani Saragih menilai harga jual beli listrik atau Power Purchase Agreement (PPA) untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batang masih terlalu mahal. Saat ini PPA PLTU Batang US$ 5,71 sen per kilowatt per hour (kWh). Padahal pembangkit yang kapasitasnya lebih kecil PPA nya hanya US $ 5 sen.
Eni melihat ada ketidakefisienan sehingga mengakibatkan PPA PLTU Batang mahal. Politisi Fraksi Golkar ini juga menyoroti mahalnya nilai investasi yang mencapai US $ 4,2 miliar. Menurutnya untuk pembangkit listrik berbahan batu bara tidak semahal itu. Apa karena faktor tanahnya, teknologi nya, tenaga kerjanya atau karena komponen-komponen lainnya yang membuat nilai investasi semahal itu.
Eni juga mempertanyakan apakah mahalnya nilai investasi karena nilai bunga bank yang tinggi, jika ternyata benar berarti investor yang datang ke Indonesia datang tanpa modal dan hanya melakukan pinjaman di bank dan bunganya dimasukan dalam perhitungan.
Eni menyoroti mahalnya nilai PPA dan investasi ini bukan tanpa alasan dan ini dampaknya akan dirasakan masyarakat terutama harga listrik nantinya.
Sumber : www.dpr.go.id
0 Response to "DPR RI Menilai PPA PLTU Batang Terlalu Mahal"
Posting Komentar